Bisnis yang Anda jalankan merupakan sebuah alat untuk menampung semua keinginan Anda, termasuk berapa uang yang ingin Anda dapatkan dan kebahagiaan seperti apa yang ingin Anda raih.

Dalam menjalankan bisnis terdapat dua mata rantai yang terkadang tidak disadari oleh Business Owner. Pertama, saat mereka menghabiskan waktu untuk berbisnis tetapi tidak mempunyai banyak waktu dengan keluarga, akhirnya bukan kebahagiaan dalam berbisnis yang dia dapat tetapi kesibukan yang tidak akan ada habisnya. Kedua, mereka telah bekerja keras habis-habisan tetapi tidak menghasilkan banyak uang kepada pemiliknya.

Apabila dilihat secara mendalam terjadi kebocoran energi yang dilakukan oleh Business Owner. Mengapa survei bisa membuktikan bahwa 96% bisnis mati tidak lebih dalam jangka waktu 10 tahun?

Related Article : 4 Keyakinan Penghambat Bisnis

Nah, ternyata banyak orang tidak menjalankan bisnisnya sesuai apa yang kita sebut sebagai “Real Business”. Kebanyakan dari mereka hanya menjalankan suatu tugas, yang saya maksud di sini adalah pemilik bisnis menjalankan semua peran yang ada dalam sebuah struktur perusahaannya.

Seperti contoh: seorang pemilik kedai makanan, selain sebagai koki yang memasak, semua makanan harus ia sajikan. Business Owner juga yang harus pergi ke pasar untuk membeli seluruh bahan baku masakan. Selain itu, ia juga yang harus melayani tamu mulai dari menerima order makanan, mengangkat telepon, kasir sampai membersihkan meja dan mencuci piring. Semua pekerjaan dikerjakan sendiri dan pemilik kedai ini juga menjalankannya setiap hari dari pagi sampai malam hari.

Apakah ia memiliki lebih banyak waktu? Atau lebih banyak uang? Atau lebih banyak uang dan waktu? Apakah Business Owner di atas bisa dikatakan sedang menjalankan “Real Business”? Ataukah, orang tersebut sedang menjalankan tugas?

Bisnis Sebagai Aset

Perlu Anda ingat baik-baik ini: Bisnis yang dijalankan harus menjadi aset bagi diri kita. Bukan sebaliknya, kita (Business Owner) menjadi aset bisnis. Nah, sekarang pertanyaannya adalah apa ciri-cirinya kalau kita sebagai pemilik bisnis bukan merupakan aset dari bisnis?

Anda bisa kroscek, ketika Anda cuti selama 6 bulan, bisnis Anda masih bisa berjalan secara mulus atau tidak? Jika yang terjadi sebaliknya; bisnis yang Anda tinggalkan secara fisik menjadi kacau tidak karuan, maka itu artinya Anda adalah aset dari bisnis yang Anda jalankan.

Dengan kata lain, jika kita tidak ada, maka bisnis tidak bisa berjalan. Bisnis semacam ini tidak bisa diturunkan ke anak cucu kita. Menurut pengalaman saya dalam menjalankan sebuah bisnis, hampir 99,99% menginginkan bisnisnya bekerja untuk pemiliknya, sehingga mereka bisa mewariskan bisnis ini nantinya kepada anak cucunya di masa depan.

Related Article : Membangun Bisnis Keluarga Generasi Ketiga

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita bisa membagi waktu dalam bisnis? Biasanya seseorang lupa dengan manajemen waktu, banyak yang berpikir waktunya sudah habis

untuk urusan bisnis dan keluarga terabaikan bahkan ditinggalkan. Tentu hal tersebut bukanlah Real Business, karena bisnis tidak pernah membuat orang kehabisan waktu. Untuk itu, cobalah dengan membagi waktu sebagai berikut:

1. Waktu yang Tepat untuk Bisnis

Berusahalah mencari waktu yang tepat dalam menjalankan sebuah bisnis. Lihat, kapan Anda menjalankan bisnis agar tidak mendapat gangguan dari siapapun? Hanya Anda yang tahu kapan waktu yang tepat tersebut. Misalnya saat pagi sampai sore, pada saat semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Anda bisa melakukan ritual dalam bisnis dan tidak mendapatkan gangguan dari siapapun.

Nah, pada saat malam, Anda harus bisa melepas semua urusan bisnis dan menyempatkan waktu untuk keluarga dan anak-anak Anda. Bukankah alasan untuk menjalankan bisnis tidak hanya mendapat kebahagiaan materi tetapi kebahagiaan bagi seluruh keluarga? Oleh karena itu, jangan sampai waktu yang ada tercampur baur sehingga Anda tidak fokus mengerjakan bisnis yang Anda jalankan.

2. Waktu untuk Keluarga

Seorang Business Owner yang sudah berkeluarga, harus bisa menjadikan keluarga sebagai skala prioritas dan sesuatu yang sangat penting. Namun, bisnis harus tetap bisa berjalan sebagai wadah aktualisasi diri dan juga menambah penghasilan.

Saat-saat anak membutuhkan kehadiran Anda, Anda pun ada disana. Itulah indahnya berbisnis yang Real Business, sehingga Anda harus membuat aturan main agar waktu untuk keluarga tidak mengganggu bisnis Anda, begitu pun sebaliknya.

3. Waktu untuk Diri Sendiri

Nah, untuk yang satu ini biasanya sering dilupakan. Terkadang jika kita sudah asyik berbisnis, mengurus keluarga, ternyata kita lupa dengan diri sendiri. Padahal waktu untuk diri sendiri ini sangat penting. Penting untuk Anda bertemu teman, bersosialisasi, memanjakan diri dan juga sekedar melakukan relaksasi.

Related Article : Pentingnya Mengelola Waktu Efektif

Luangkan waktu untuk sekedar pergi jalan-jalan, makan di luar atau bertemu dengan teman lama untuk bertukar pikiran agar Anda tidak jenuh dengan aktifitas Anda yang baru. Jika Anda pandai mengatur waktu, semua akan berjalan lancar. Tidak ada lagi kata jenuh, tidak ada lagi rasa egois dan tidak ada lagi alasan bahwa keluarga mengganggu saat berbisnis. Yang ada adalah berbisnis sangat menyenangkan.

Coaching sebagai Solusi Alternatif

So, setelah manajemen waktu yang baik, sekarang apa yang akan Anda lakukan untuk mencapai bisnis yang diinginkan? Jawabannya adalah coaching bisa membuat

mimpi Anda menjadi kenyataan. Dengan melakukan coaching, maka dalam kurun waktu yang relatif singkat Anda akan menjalankan bisnis secara autopilot.

Peranan seorang coach akan sangat membantu supaya Business Owner bisa mencapai mimpi mereka. Baik dengan cara mengasah kemampuan teknisnya atau juga mengasah hati nuraninya. Mengasah hati nurani Business Owner yang dimaksud adalah supaya mereka lebih peduli dengan dirinya sendiri, keluarga, pegawainya, agamanya dan tingkat spiritualnya.

Walaupun begitu, ada satu alasan yang penting mengapa banyak pengusaha di luar sana mengalami kegagalan. Bisnis tersebut gagal bukan karena pemiliknya bertindak semena-mena, melainkan karena mereka gagal meminta bantuan kepada pihak lain. Padahal, tidak ada satu orang pun yang sanggup hidup dan bekerja sendirian.

Seorang miliarder Richard Branson mengatakan, kesuksesan seorang pengusaha disebabkan oleh Business Owner yang membangun banyak koneksi. Tanpa dukungan dari orang-orang terdekat, tak mungkin kita bisa sesukses sekarang.

“Agar sukses dalam berbisnis, Anda harus berkolaborasi dengan orang lain” Miliarder Richard Branson.

Saat Anda berjuang, ingat akan mimpi-mimpi Anda. Saat Anda kaya, ingat saat-saat hidup Anda penuh dengan perjuangan. Semoga bermanfaat dan memberikan motivasi bagi bisnis Anda.

Related Article : Pentingnya Menggunakan Business Coach untuk Kestabilan Perusahaan

Salam Pencerahan!

About the Author Tom MC Ifle

Dia pernah terpilih menjadi TOP 100 COACH in the World yang terbaik dan tercepat di Platinum Mentor Coach. Pada saat yang bersamaan, penyuka hobi travelling ini mendapat penghargaan Action Man Award Asia Pacific 2007 dan menjabat sebagai Head of Coach Indonesia. Menyandang berbagai sertifikasi dan award, yaitu Exclusive Master License Money Coaching Institute, USA, Master Coach Money Coaching pertama di Indonesia, dan Man of The Year Six of The Best versi Majalah ME Asia, dll.


Artikel : Link

Image : Google