Menjual setiap produk membutuhkan upaya yang besar. Mulai dari membuat calon pelanggan menyadari ada produk Anda, mulai membangun rasa ingin tahu, mencoba, menikmati, sampai mereferensikan kepada orang lain. Produk yang baik, promosi yang menarik, dan tim penjual yang gigih sangat dibutuhkan.
Jelas setiap pengusaha pasti ingin semua produknya laku terjual. Saya rasa Anda pun begitu kalau jadi seorang pengusaha. Mungkinkah mempercepat proses penjualan?
Untuk ukuran pemula dalam bisnis pasti perlu waktu yang sedikit lama saat melakukan penjualan produk.Karena bukan apa yang anda katakan tentang produk dan jasa Anda yang paling penting, tapi apa yang customer yakini tentang produk Anda yang menentukan.
Saya akan memberikan langkah – langkah untuk Anda untuk membuat jualan Anda laku dalam waktu singkat.
1. Pendekatan
Mendapat customer baru ibarat cari pacar. Kalau langsung ‘nembak’, pasti ditolak. Pertama – tama pastinya Anda melakukan pendekatan dulu ke calon pelanggan. Semakin cepat Anda berhasil menjadikan mereka percaya para Anda, maka Anda akan cepat bertindak untuk membuat follow up.
Salah satu tips yang baik adalah dengan menggali, apakah mereka mengenal produk Anda sebelumnya? Jika sudah, apa pendapat mereka tentang produk Anda, perusahaan dan juga kemudahannya? Libatkan calon pelanggan untuk meningkatkan efektifitas produk Anda. Misalnya ajak mereka bergabung di situs online, social media, atau komunitas Anda.
2. Mencari waktu terbaik pelanggan
Jam berapa salesman menghubungi pelanggan? Biasanya antara pukul 10.00 – 14.00. Padahal riset menunjukkan waktu terbaik menghubungi calon pelanggan adalah antara pukul 08.00 – 10.00, dan 16.00 – 17.00. Waktu terburuk yang paling banyak menghasilkan penolakan adalah pukul 11.00 – 14.00.
Nah, Apakah Anda sering menghubungi pelanggan lebih dari jam 5 sore? Itu sebaiknya Anda hindari karena pelanggan biasanya merasa terganggu. So, Anda perlu menentukan waktu yang baik. Anda bisa memanfaatkan waktu terbaik antara pukul 09.00 – 17.00. Kalau memang masih sibuk, Anda bisa menanyakan waktu senggang pelanggan dan menjadwalkan kembali untuk bisa Anda minta informasinya.
3. Jangan menjual pada orang yang belum siap menjadi pembeli
Hanya 3% orang yang Anda hubungi akan membeli pada sentuhan pertama 97% membutuhkan minimal 5 kali follow up. Kalau dari awal sudah terlihat kalau si calon pelanggan Anda belum siap membeli baiknya tidak usah diteruskan. Anda pastinya bisa melihat calon yang hanya sekedar ingin tahu dan benar – benar ingin membeli. Kalau belum punya niat masukan saja dulu kedalam daftar marketing Anda. Mungkin lain kali ia akan membeli dari follow up di lain waktu.
4. Selalu Merencanakan Penjualan
Sales plan adalah rencana yang dibuat setiap salesman agar proses penjualan berjalan lebih efektif. ANda bisa membagi prospek dengan hot, warm dan cold. Cold prospek artinya calon pelanggan yang membutuhkan lebih banyak pendekatan. Warm, biasanya sudah kenal produk Anda tapi belum siap membeli. Hot, umumnya sudah siap transaksi dan sudah mulai tawar menawar harga.
Pastinya sebelum melakukan closing, Anda akan melakukan follow up dulu. Nah, follow up baiknya Anda lakukan setiap hari. Mulai dari perencanaan awal saat mulai bekerja dengan Anda buat daftar leads yag perlu di follow up. Kalau Anda lakukan data leads Anda bisa tersusun rapi. So, Anda bisa menghindari pembahasan yang berulang saat sedang menghubungi lagi.
5. Membuat pemeringkatan (kualifikasi) terhadap prospek
Anda harus pandai mengatur waktu, apalagi untuk kualifikasi leads. Saran saya sebaiknya Anda lakukan di setiap kesempatan. Orang yang memberikan data kontak bukan berarti Anda masukan kedalam leads yang termasuk kualifikasi. Anda bisa gunakan metode BANT (Budget, Authority, Need and Timeline) untuk membantu Anda mengkualifikasi.
Anda harus lihat keuangannya cukup atau tidak membeli produk Anda. Kemudian, apakah orang yang Anda lakukan pemasaran itu yang memiliki keputusan untuk mengeluarkan uang atau bukan. Pentingnya lagi Anda harus tahu apa si calon memang sedang membutuhkan produk Anda atau tidak. Anda baiknya tidak sampai datang di waktu yang salah untuk menawarkan hingga nantinya produk di beli.
6. Membuat hubungan yang lebih personal dengan prospek
Siapa sih yang tidak merasa nyaman kalau diposisikan sebagai teman? Saya rasa semua leads akan berpikir yang sama. Leads pastinya tidak sua dipaksa apalagi dalam membeli suatu produk. Nah, untuk mengatasi kesan memaksa, Anda bisa mengakrabkan diri dulu sekedar menanyakan hobi dan keluarga. Baru deh kalau suasana sudah oke, Anda bisa mulai bicarakan bisnis.