Dalam berbisnis akan banyak Anda temui permasalahan. Pertanyaan pun akan banyak bermunculan. Jika Anda disodorkan sebuah pertanyaan ‘apakah Anda menyesal menjadi seorang entrepreneur?’. Lantas, apa jawaban yang akan Anda berikan? Tentunya setiap orang memiliki jawaban masing – masing untuk itu.

Kali ini, saya akan mempersempit pembahasan untuk jawaban yang satu ini. Pembahasan akan dipersempit lagi dengan entrepreneur Stan Hanks. Enterpreneur ini memiliki dua jawaban untuk Anda. Berikut akan saya uraian untuk Anda simak.

Pertama, bermitra dengan pihak yang salah. Menurut Anda, siapakah pihak yang salah itu? Bagaimana Anda dapat mengatakan bahwa mitra yang Anda pilih itu salah? Jika Anda memilih berbisnis dengan menjalin kerjasama dengan seorang partner, perhatikan cara kerjanya.

Seandainya yang terjadi, rekan pendiri bisnis Anda hanya pernah bekerja sebagai pegawai perusahaan besar , bagaimana menurut Anda? Apalagi tidak paham tentang persoalan kesulitan yang dihadapi pada saat fase awal startup, sampai Anda dan rekan kehilangan gaji bulanan. Bahkan akibatnya lebih fatal hingga investor yang berkomitmen jutaan dollar justru berbohong.

Apakah ada hal yang lebih parah dari memilih mitra yang salah? Dapatkah Anda memberikan salah satu contohnya? Mungkin saya belum menemui atau memang tidak ada. Permasalahannya ada pada ketidaktahuan Anda. Seperti apa mitra yang salah hingga membuat Anda bisa mengetahui bagaimana mereka.

Seandainya Anda mengetahui ciri – cirinya lebih awal, pasti Anda tak akan memilihnya. Hal itulah yang perlu Anda perhatikan. Sebaiknya Anda mempelajarinya dengan baik dan cermat. Selain itu, kewaspadaan dan berhati – hati harus tetap Anda miliki tentunya.

Selanjutnya, penyebabnya terletak pada validasi pasar yang buruk. Sebenarnya apa sih yang menyebabkan validasi pasar yang buruk? Kebanyakan orang leih cenderung memiliki keyakinan pada hak cipta. Selain itu juga cenderung yakin pada sebuah pendekatan teknis yang katanya memiliki sebuah kelebihan. Ada juga yang mengatakan atau mengusulkan kepada Anda untuk membuat produk berkualitas. Permasalahannya pembuatan produk tersebut harus Anda serahkan pada mekanisme begitu saja.

Seharusnya pasti masih ada peluang bisnis yang bisa Anda garap sendiri. Pernah dikatakan oleh Hans, bahwa dirinya telah banyak membuat tim hebat. Hans tentu membuatnya dengan sebuah pendekatan yang bagus. Namun, kenyataannya pengeluaran sumber daya untuk membuat produk yang bagus ini justru mengarah pada validasi pasar. Memang memberikan pengeluaran hanya pada sumber daya untuk produksi tidak selamanya benar.

Tentunya ada syarat lain yang perlu dipenuhi. Walaupun produksinya memiliki kualitas yang bagus tetapi masih saja tidak ada yang mau membeli produk itu. Anda tentu harus mempertimbangkan hal lainnya. Sebaiknya kita merencanakan dan memilih secara selektif agar nantinya penyesalan tidak datang menghampiri.

Jika Anda ingin belajar bagaimana cara menciptakan Business System yang efektif. Untuk informasinya Anda dapat klik link ini : http://demo.topcoachindonesia.com/bisnis/

Related Articles :
– Jenis Usaha Sampingan di Rumah yang Menguntungkan
– Kerugian Besar Menunda Waktu dalam Berbisnis
– Usaha Kuliner Modal Kecil yang Dijamin Laris
 5 Cara Main Pebisnis Yang Harus Diperhatikan
– Ide Usaha Sampingan Karyawan dgn Modal Kecil

Salam Pencerahan.
Tom Mc Ifle
Indonesia’s #1 Success Coach
Lean Six Sigma Coach
Chief Executive Officer PT. Aubade Makmur



Artikel : Link

Image : Google