Pada ini saya ingin sharing tentang apa hal-hal yang saya lakukan untuk membuat planning mingguan? kenapa penting membuat plan mingguan? kenapa tidak bulanan? kenapa tidak triwulanan? kenapa tidak  tahunan? Tentu Saya mempunyai plan tahunan, plan 10 tahun, dan punya plan 20 tahun. Tapi  untuk membuat plan itu betul-betul dijalankan, saya selalu melakukan yang namanya plan mingguan, menurut saya plan mingguan ini adalah bagian yang powerful untuk memastikan target-target saya benar-benar tercapai.

Jadi meskipun di hari minggu adalah hari keluarga, biasanya saya set waktu, setengah jam sampai maksimal satu jam untuk melakukan yang namanya planning mingguan.  Planning mingguannya sendirian, tidak melibatkan karyawan dan biasanya saya sebutnya ini adalah thinking time ini adalah waktu saya untuk lebih kontemplasi, berpikir apa hal-hal apa yang bagus, apa yang efektif, apa yang belum efektif, hal inilah yang saya pastikan bisa saya rencanakan di hari minggu. Apa  saja yang saya lakukan? Saya punya prinsip 3RR yang pertama adalah Review, R yang kedua adalah ResetR yang ketiga adalah Refokus.

thinking-time

Review, Reset, Refocus. Apa saja yang saya Review? Yang saya Review nomor satu adalah apa yang saya rencanakan minggu lalu yang sudah terjadi atau belum? Saya  review hal-hal yang terjadi pada minggu itu, biasanya saya tulis hal-hal yang menjadi Highlights dan hal-hal menjadi lowlightHighlight  artinya pencapaian yang unpredictable, pencapaian yang saya rasa tidak pernah saya rencanakan tapi terjadi.

Saya ambil 1 contoh kasus nyata, dalam 1 minggu kemarin Review Highlight saya adalah hampir semua client mendapatkan hasil yang ekstra ordinely, ekstra ordinely artinya mereka yang tadinya misalnya punya masalah dengan keluarga, tiba-tiba kompak banget, yang tadinya omsetnya biasa-biasa jadinya meledak, yang tadinya punya tantangan dengan karyawan, tiba-tiba karyawannya menjadi kompak, jadi hal itu menjadi highlight saya.

Lalu saya review apa yang terjadi? Atau apa yang saya lakukan sehingga hal itu terjadi? Apa yang saya lakukan sehingga client-client saya kok bisa mengalami perubahan dan transpormasi yang cukup bagus? Itu saya pastikan saya menulisnya, o.. ternyata saya melakukan A, B, C, D, E, F, G oke. Yang  kedua adalah saya mereview highlight penjualan.Highlight penjualan apa yang terjadi dengan penjualan saya minggu itu? Apa yang saya targetkan tercapai? Apa yang saya rencanakan dan terjadi, itu semua menjadi highlight mingguan saya.

Yang  ketiga adalah saya mereview profit generator, jadi profit kita punya sistem, yang namanya profit generatorprofit generatoradalah apa yang kita lakukan untuk mendatangkan prospek, apa yang kita lakukan untuk mengkonversi prospek, apa yang kita lakukan untuk mempertahankan customer, dan apa yang kita lakukan untuk membuat customer membeli lebih dari satu kali, itu namanya profit generator.

Nah, saya lihat profit generator saya, prospek saya bulan ini berapa yang terconvert berapa? Yang repeat berapa? Yang customer-customer prospek-prospek  lama dan customer-customer lama? Yang belum belanja dan akhirnya belanja lagi ada berapa banyak? itu saya review jadi highlight, atau highlight yang tadinya dilihat adalah segala sesuatu yang kita anggap unpredictable terjadi, yang bisa jadi tidak sesuai dengan rencana kita tapi yang positif.

Review lowlight, lowlight adalah hal-hal yang unpredictable yang terjadi tetapi disisi negatifnya, contoh  Review lowlight minggu ini adalah ada karyawan saya, yang bagus dan tidak pernah ada masalah, tapi tiba-tiba mengajukan resign karena ada urusan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan itu saya anggap sebuah lowlight, kebetulan di minggu ini lowlightnya tidak terlalu banyak, jadi lebih banyak highlight.

time-review
R yang kedua adalah Reset, kalau saya tau ada hal-hal positif yang terjadi dan ada hal-hal positif yang terjadi dengan produktifitas team dengan penjualan, dengan target-target dengan strategi-strategi yang sudah berjalan lalu apa yang harus saya reset? Reset berarti saya saya set dari 0 (nol) lagi, apa hal-hal yang mau saya set up dari 0 lagi? set up dari 0 berarti apa? saya pastikan mungkin yang disebut penjualan kita bisa mulai dari 0 lagi ya bisa jadi jumlah prospek  kita bisa mulai dari 0 lagi, mungkin ada target-target closing kita bisa start dari 0 lagi, so apa yang bisa reset? so reset berarti kita ingin memastikan bahwa apa yang salah kita perbaiki? apa yang belum sempurna kita perkuat ?apa yang positif kita tingkatkan? Itu namanya reset. 2 hal itu berlaku untuk saya pribadi, artinya saya mereview apa yang menjadi highlight saya  dan apa yang menjadi lowlight saya.

reset
R yang ketiga adalah Refocusapa yang harus di refokus karyawan? apa harus yang dilakukan supaya karyawan lebih fokus? apa yang saya lakukan atau saya berikan kepada karyawan? supaya karyawan atau team saya bisa focus dan apa hal-gal yang bisa dijadikan sebuah refocus? di bulan ini refocus saya adalah selling? Sales team saya, saya sedang genjot, sedang membuat diri mereka lebih produktif dalam hal selling, jadi refocus saya adalah membuat team saya melakukan yang namanya roleplay setiap hari, itu yang saya mau minta kepada team itu yang menjadi refocus, apakah mereka sudah melakukan dengan maksimal? apakah mereka sudah menjalankan dengan totalitas? apakah mereka sudah melakukan segala plan penjualan agar benar-benar serius? itu akan menjadi refocus.

refocus
Pembaca, walaupun di hari minggu, meskipun harinya untuk istirahat, tapi istirahatnya kita juga harus gunakan dan memanfaatkannya untuk merefresh pikiran kita untuk memastikan bahwa apa yang kita jalankan selama minggu kemarin, benar-benar bisa mendapatkan hasil yang betul-betul maksimal. Di  minggu berikutnya maka saya perlu menciptakan strategi-strategi yang efektif lagi. thank you so much.

 

Saya Tom MC Ifle,

 

Salam Pencerahan



Artikel : Link

Image : Google