Seorang CEO sedang mencari penggantinya, untuk meneruskan perusahaan besar karena dia ingin memutuskan segera pensiun. Dan dia memilih diantara karyawan terbaiknya.

Untuk itu ia memanggil seluruh staff eksekutif kantornya,dan memberikan masing-masing sebutir benih. Lalu ia berkata, "Sirami dengan teratur, rawat, dan kembalikanlah setahun dari sekarang dengan membawa tanaman yang tumbuh dari benih ini. Yang "terbaik", pemiliknya akan menjadi penggantiku sebagai CEO perusahaan ini.".

Seorang staff bernama Toni, pulang ke rumah dengan benih yang siap dirawat. Setiap hari benih itu ia siram dengan air dan diberinya pupuk. Setelah 6 bulan, di kantor semua saling berbicara tentang tanaman mereka. Hanya Toni yang benihnya tidak tumbuh sama sekali. Toni merasa gagal.

Setelah 1 tahun, seluruh staff eksekutif menghadap CEO memperlihatkan hasil benih tersebut. Toni berkata pada istrinya bahwa ia tidak akan membawa pot yang kosong. Namun istrinya mendorong untuk menyatakan yang sebenarnya. Toni menyadari bahwa istrinya menyarankan hal yang benar. Masuk ruang meeting, Toni membawa pot kosong. Seluruh mata memandangnya kasihan. Ketika CEO masuk ruangan ia memandang keindahan seluruh tanaman itu, hingga akhirnya berhenti didepan Toni yang tertunduk malu. Sang CEO memintanya ke depan dan menceritakan kronologisnya.

Ketika Toni selesai bercerita, CEO berkata, "Beri tepuk tangan untuk Toni, dia adalah CEO perusahaan ini yang baru, dia yang akan menggantikan saya". Ia melanjutkan kata-katanya : "Semua benih yang kuberikan kepada kalian, sebelumnya telah kurebus dengan air panas hingga mati dan tidak mungkin tumbuh lagi. Jika benih kalian dapat tumbuh, berarti kalian telah menukarnya dan berbohong padaku, kecuali Toni, hanya dia yang melakukan dengan kejujuran".


Cerita diatas, mengajarkan kepada kita untuk berani bersikap jujur, menanggapi suara hati, kehendak Allah agar kita memiliki sikap Jujur. Karena apa yang kita tabur, ada saatnya kita akan menuainya kelak.

"Menaburkan Kejujuran, menuai Kepercayaan,

Menaburkan Ketekunan, menuai Kemenangan,

Menaburkan Kerja Keras, menuai Kesuksesan,

Jangan takut menjalani jika itu adalah hal yang BENAR. Mari kita belajar menanggapi rahmat Tuhan, meraih kesuksesan dengan kejujuran, untuk masa depan yang cemerlang.




Article source  : Jimi Kharisma

Picture source : by google