Menjalankan bisnis tidak bisa dipisahkan dari kehidupan rohani. Bahkan kegiatan ini telah lama dilakukan oleh Nabi Besar Umat Islam, yaitu Nabi Muhammad SAW. Meskipun kegiatan bisnis merupakan usaha sekuler, tetapi prakteknya tidak boleh lepas dari hukum agama yang berlaku. Untuk lebih memahaminya, berikut adalah beberapa pelajaran bisnis yang dapat diberikan oleh Nabi Muhammad ketika beliau menjalankan bisnisnya. Jika Anda berhasil mengerjakan bagian ini, niscaya kesuksesan bisnis sudah ada di dalam genggaman tangan.

Baca Juga : 4 TAHAP MEMBANGUN SISTEM MARKETING DALAM BISNIS ANDA

1. JUJUR DI DALAM BISNISNYA

Jujur adalah kunci dari sebuah kesuksesan. Hal ini juga diterapkan pada Nabi Muhammad ketika menjalankan dagang dan juga memberikan nasihat kepada para pedagang. Beliau menyampaikan untuk tidak menaruh barang yang busuk ke dalam tumpukan barang lainnya dengan motif lebih banyak mendapatkan keuntungan. Tetaplah berlaku jujur ketika melakukan aktivitas dagang.

Dalam berdagang, Sang Nabi mengedepankan sikap jujur, ikhlas, dan profesional. Maksudnya, tidak pernah membohongi pelanggannya dan ikhlas menjalankan usahanya. Meski demikian, Sang nabi adalah seorang yang profesional. Ia selalu mencari cara yang beda dan baru dalam menjual barang dagangannya.

Maka tidak heran jika Nabi Muhammad saw. kerap kali berdagang tanpa modal sepeser pun, alias menjualkan barang dagangan orang lain dengan imbalan bagi hasil. Hal itulah yang menghantar Nabi Muhammad SAW. menjadi seorang pengusaha atau pedagang yang jujur, profesional, dan disegani siapapun

2. BERPRINSIP PADA NILAI ILLAHI

Secara mudah adalah berserah kepada kehendak Tuhan. Sang nabi melakukan hal yang maksimal dengan catatan beliau juga menyerahkan dirinya dalam melakukan perdagangan. Hal ini mengajarkan pada Anda bahwa Tuhan memiliki kuasa yang besar untuk memberikan banyak hal yang terbaik bagi umatNya.

Awal Beliau memulai berdagang, saat itu usianya masih 12 tahun. Sang Nabi berdagang dengan mengikuti pamannya, Abdul Muthalib hingga ke negeri Syam (Suriah). Ketika usianya menginjak 15-17 tahun, Sang Nabi telah berdagang secara mandiri. Beliau berhasil memperluas bisnisnya hingga ke 17 negara.

Sampai-sampai Beliau disebut sebagai khalifah (pemimpin) dagang dan hingga pada akhirnya kecakapannya dalam berdagang mengundang perhatian janda Kaya raya bernama Siti Khadijah. Beliau pun menikahi Khadijah dan usaha dagangannya menjadi semakin sukses. Ya, itulah buah dari sebuah niat yang tulus. Segala sesuatu yang diniatkan untuk mencari ridho Tuhan, pasti akan memudahkannya. Maka itu, awali usaha dengan niat berserah kepada kehendak Tuhan.

Dengarkan dan Download : 7 Trik melipat gandakan Profit

3. PRINSIP KEBEBASAN INDIVIDU YANG BERTANGGUNG JAWAB

Setiap pedagang bebas menentukan harga dalam bisnis mereka. Akan tetapi, Anda diharapkan untuk tidak menentukan jumlah harga yang terlalu tinggi, berakibat pada jumlah laba yang sangat banyak.

Anda perlu memberi harganya pada standar yang ada. Oleh karena itu, Anda juga tidak diperkenankan menggunakan bisnis riba. Yang dimaksud bisnis riba adalah bisnis di mana pelaku usahanya tidak perlu melakukan berbagai aktivitas untuk mendapatkan keuntungan. Salah satunya adalah bunga bank.

4. BERTANGGUNG JAWAB

Pelajaran bisnis lainnya yaitu bertanggung jawab baik secara vertikal kepada Tuhan, maupun secara horizontal kepada sesama. Ingat bahwa apapun yang Anda lakukan di bumi harus dipertanggungjawabkan di bumi.

Selain itu, penting bagi Anda untuk memiliki rasa tanggung jawab. Sehingga para pelanggan tidak keberatan bila mengalami kerusakan atau lebih nyaman dalam melakukan klaim.

5. KEADILAN DAN KESEIMBANGAN

Meskipun bisnis merupakan sarana memperkaya diri tetapi Nabi Muhammad mengajarkan Anda supaya tidak lupa untuk memperhatikan hak dan kewajiban baik untuk pengusaha atau para karyawan.

Sebagai pengusaha yang bisa memberikan hal tersebut, ada baiknya Anda mencoba mencarikan keseimbangan melalui perjanjian yang ditawarkan. Anda juga disarankan untuk membantu rekan kerja yang sedang kesulitan.

Baca Juga : 10 Rahasia Membuat Pelanggan Fanatik

6. TIDAK HANYA MENGEJAR KEUNTUNGAN, TETAPI JUGA BERORIENTASI UNTUK MENOLONG ORANG LAIN

Ingat bahwa apa yang Anda tabur itu yang nantinya akan dituai. Jadi setiap menuai kebaikan, pasti Anda akan menabur kebajikan juga, meskipun prosesnya berbeda dari satu orang ke orang lainnya.

Semakin banyak menolong orang lain juga sangat baik. Biasanya mereka mendoakan supaya bisnis dan usaha yang Anda tekuni nantinya lebih sukses ke depannya. Tetapi agar tidak salah paham, jangan langsung mengharapkan imbalan bahwa kebaikan Anda akan dibalas dengan cepat oleh Tuhan.

7. BERNIAT BAIK DI BISNISNYA

Niat baik akan membawa berkah. Percayalah bahwa hal tersebut akan memberikan keuntungan bagi Anda ketika menjalankan bisnis. Selain berkah, maka Anda tidak memiliki kekhawatiran nanti ketika tidak ada balasan dari mereka.

Selain itu, niat baik membawa keuntungan lainnya karena produk yang ditawarkan bisa memiliki nilai kemanfaatan yang besar bagi para konsumen.

Dengarkan dan Download : Mengelola Salesman

8. BERANI MEWUJUDKAN MIMPI

Tidak hanya mimpi yang boleh besar, tetapi tindakan mewujudkan hal tersebut juga harus dimiliki oleh para pengusaha pada masa sekarang. Banyak tantangan yang ada di depan Anda. Tetapi tetaplah berusaha memiliki jiwa dan mental yang kuat agar Anda bisa menghadapi semua hal tersebut.

Nabi Muhammad juga berawal dari penggembala kambing dan kemudian menikah dengan Siti Khadijah. Pada saat itu, dia baru merintis usahanya menjadi seorang pemilik perusahaan pada saat itu.

9. MENJAGA NAMA BAIK

Nama baik diperlukan supaya banyak pelanggan yang tetap setia bertahan di dalam bisnis. Untuk menjaga nama baik tidaklah mudah, biasanya perlu beberapa pengorbanan.

Pertama Anda butuh waktu yang lama agar nama Anda bisa dikenal. Kedua, mulailah dengan beberapa tindakan pelayanan yang maksimal dan memiliki banyak fasilitas yang bisa digunakan oleh para pelanggan.

 

Tom MC Ifle,

Salam Pencerahan!




Artikel : Link

Image : Google