Saya percaya, kehidupan yang mapan dan sejahtera tidak bisa diwujudkan hanya dengan bekerja keras. Kerja keras mungkin saja bisa mendatangkan banyak uang. Tapi yang membentuk kesejahteraan adalah cara Anda mengelola pemasukan. Pengelolaan keuangan adalah kunci keberhasilan seseorang secara finansial.

Coba lihat orang yang sukses hari ini tidak otomatis dikatakan sukses karena memiliki gaji atau penghasilan tinggi, jika uang Anda tidak dikelola dengan baik. Teman saya mengatakan “Uang banyak tapi boros bisa boncos!”. Pengelolaan yang tepat guna bisa membuat hidup Anda sejahtera, sekarang dan nanti. Sebaliknya, pengelolaan yang tidak tepat guna bisa membuat hidup Anda terasa kekurangan dan tidak tenang sebesar apapun penghasilan Anda.

Pengelolaan yang baik bisa membuat penghasilan kecil menjadi terasa lebih mencukupi. Bahkan, bisa saja berkembang menjadi lebih banyak.

Ciri Keuangan Tidak Sehat

Saat Anda merasa keuangan tidak leluasa, hanya ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, penghasilan Anda memang tidak mencukupi alias kurang. Kedua, ada yang salah dengan cara pengelolaan uang Anda. Berikut ini contoh gejala kondisi keuangan yang kurang sehat.

Cash flow sudah habis sebelum tiba waktu pembayaran berikutnya. Misalnya pembayaran konsumen jadwalnya setiap tanggal 30, tapi uang sudah habis untuk bayar ini-itu tanggal 20. Penyebabnya bisa beragam. Ada yang karena pendapatannya memang kurang, ada juga karena tidak mengontrol pengeluaran di saat uang masih ada di tangan.

Menunggak cicilan atau tagihan bulanan. Misalnya cicilan rumah atau motor menunggak walau 1 bulan, atau belum bayar tagihan listrik bulan lalu. Tunggakan ini bisa jadi karena tidak punya uangnya, atau uang yang seharusnya dibayarkan tagihan tersebut terpakai untuk keperluan yang lain.

Bisnis yang mengandalkan hutang, baik kepada kawan, saudara, atau pihak lainnya. Biasanya hutang ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang kecil-kecil tapi penting, seperti beli bensin, pulsa, makan, atau pengeluaran tidak terduga seperti kena tilang, kendaraan mogok, bayar gaji pegawai dan beli inventory.

Ada kebutuhan pokok dan kewajiban yang tidak terpenuhi. Misalnya kehabisan token listrik, tidak bisa bayar tagihan air, kehabisan stock beras, belum bayar sekolah anak, tidak bisa bayar pajak kendaraan, dan semacamnya.

Tidak punya tabungan, baik karena memang tidak ada uang untuk menabung, ataupun karena tidak mementingkan tabungan.

Tidak punya dana darurat.

Tidak punya asuransi kesehatan.

Dompet lebih sering kosong.

Jika Anda mengalami kesulitan keuangan karena penghasilan kecil dan tidak bisa mencukupi kebutuhan pokok, maka solusinya adalah menambah penghasilan. Bisa juga dengan mencari penghasilan tambahan di samping penjualan yang ada. Jika Anda sudah mendapatkan nilai yang cukup bahkan lebih dari kebutuhan pokok, maka mulailah terapkan pengelolaan keuangan yang cerdas. Intinya adalah jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pendapatan.

Penyebab Keuangan Tidak Sehat

Kondisi keuangan yang tidak sehat bisa disebabkan oleh banyak hal. Penyebab paling umum adalah tidak mengontrol pengeluaran dan tidak memiliki rencana keuangan yang jelas. Berikut ini adalah contoh pengelolaan uang yang salah:

Tidak pernah menyisihkan uang untuk menabung dan menyimpan dana darurat. Menabung itu wajib meskipun gaji kecil. Sisihkan di awal gajian, jangan menunggu sisa di akhir bulan. Menabung tidak harus besar. sedikit tidak masalah, yang penting konsisten setiap bulannya.

Berutang untuk keperluan konsumtif. Misalnya membeli hp baru, ganti televisi baru, ganti kendaraan baru, merenovasi rumah tempat tinggal, rekreasi, makan di restoran mewah, dan sebagainya. Jika memang tidak mendesak kebutuhannya, lebih baik menahan diri. Berutang untuk sesuatu yang konsumtif justru akan menambah beban. Berbeda dengan berutang untuk keperluan produktif. Misalnya untuk modal usaha, karena dari usaha tersebut akan ada penghasilan tambahan.

Tidak berinvestasi, baik dalam bentuk penyertaan modal, wirausaha, maupun pengembangan diri.

Memiliki investasi yang menghasilkan bunga berbunga.

Ciri Keuangan Sehat

Kondisi keuangan yang sehat tidak dilihat dari berapa besar penghasilan Anda setiap bulannya. Kondisi keuangan Anda bisa saja tergolong sehat meskipun penghasilan relatif kecil, selama Anda bisa menyesuaikan pengeluaran dengan pemasukan. Secara umum, ciri keuangan sehat adalah:

Penghasilan Anda dapat memenuhi semua kebutuhan hidup, terutama kebutuhan pokok.

Tidak punya utang kepada kawan, saudara, atau pihak lainnya.

Tidak menunggak cicilan atau tagihan rutin bulanan.

Memiliki dana sosial dan dana rekreasi keluarga. Dana sosial digunakan untuk bersosialisasi dan berbagi.

Memiliki tabungan, hasil dari menyisihkan penghasilan bulanan. Besaran tabungan sangat relatif bagi setiap individu, namun idealnya adalah minimal 10% dari gaji bulanan dan konsisten setiap bulannya. Tabungan disimpan dalam bentuk uang tunai maupun barang berharga yang tidak mengalami penurunan harga.

Memiliki dana darurat, di luar tabungan. Sumber dana darurat ini bisa dari mana saja, baik dari gaji, hasil investasi, ataupun hadiah. Idealnya, besaran dana darurat adalah 6 kali kebutuhan bulanan. Lebih besar tentunya lebih baik. Dana ini khusus digunakan hanya untuk kondisi darurat. Misalnya terjadi kecelakaan atau sakit, berhenti bekerja, terjadi bencana, dan sebagainya. Dana darurat harus disimpan dalam bentuk uang tunai atau barang yang mudah dicairkan seperti emas. Ini sebagai antisipasi dana diperlukan dengan segera.

Memiliki investasi dan asuransi sebagai persiapan menghadapi masa depan. Gaji tidak selalu bisa naik setiap tahunnya, sedangkan biaya kebutuhan sehari-hari terus mengalami kenaikan. Penghasilan sampingan bisa menjadi alternatif solusi menghadapi tantangan ini.

Akan jauh lebih baik jika Anda memiliki asuransi masa tua serta asuransi pendidikan untuk anak-anak.

Melakukan pengembangan diri yang bisa meningkatkan produktifitas, seperti mengikuti seminar atau pelatihan.

Silakan ajak keluarga, karyawan dan pihak yang berkepentingan untuk memikirkan kondisi keuangan perusahaan setelah mengetahui akar masalahnya. Lakukan langkah tegas agar bisnis Anda bisa selamat dari kebangkrutan. Salam pencerahan!



Salam pencerahan,

Tom MC Ifle

         

http://topcoachindonesia.com/diagnosa-keuangan/

Picture source : by google