Sukses dan Kaya dari Coaching tentu sangat mudah jika anda mengetahui caranya. Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai coaching secara spesifik, banyak orang bertanya-tanya, apa sih coaching? jadi kalau di tahun 2016 anda di tanya apa itu coachingbanyak orang yang sudah kenal, coaching itu adalah memberikan seseorang empowermentatau memberikan seseorang sebuah kekuatan untuk bisa berkreasi, berkreatifitas, dengan kemampuan sendiri.

Jadi seorang coach yang efektif tidak mengajarkan atau menginstruksikan sesuatu, tidak juga memberikan saran atau solusi bagi coachee-nya (coachee = orang yang dicoaching). Namun mereka tetap mampu membantu coachee-nya untuk belajar dan bertumbuh.

Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengajukan pertanyaan. Tentu saja bukan sembarang pertanyaan. Namun pertanyaan-pertanyaan yang dapat memicu kesadaran diri dan memprovokasi tindakan kreatif. banyak orang yang saya kenal di tahun 2006 2005, ketika saya tanya coaching itu apa sih? coaching apa ya? saya nggak tau tuh, orang pikir kucing bukannya coaching itu nggak sama kan antara kucing dengan coaching apalagi tahun 1980an, jika anda bertanya tentang coaching, orang pikir coach adalah sebuah bus, karena zaman diamerika yang namanya coach itu artinya alat transportasi.

kuda

Nah, sebetulnya tidak salah juga, karena awalnya coach itu dari bahasa hungaria artinya koksi yang artinya kereta kuda memang peranannya membawa orang dari satu titik ke titik tertentu. Memastikan orang itu tiba di tempat dengan selamat maka akhirnya di pakailah sebagai kata coach atau sebagai kereta ya, lalu ada bus karena sudah tidak adalagi kereta kuda maka akhirnya bus disebut juga sebagai coach.

Ya, coaching artinya adalah proses memfasilitasi seseorang untuk mencapai tujuannya. Tujuan hidup, tujuan bisnis, tujuan kerja, target suatu proyek. Secara simple-nya segala sesuatu yang menjadi tujuan atau target, dalam hal arti yang positif tentunya. Pada kenyataannya, banyak yang mengira bahwa Coach adalah untuk membantu cari solusi, atau malah memberikan solusi alias jawabannya langsung.

Mendampingi klien, bersama-sama dalam suka dan duka untuk menemukan sesuatu yang berharga. Memperkuat kala dia lemah, mengajak serius kala dia bermain, mengajak bercanda kala terlalu serius. Juga, menantang dia untuk terus melangkah maju walau kaki semakin goyah.

Pada  di tahun 1970’an Tim Gallwey, seorang tennis coach yang pertama kali secara definitif membedakan coaching dengan metode lainnya (training, teaching, mentoring dll). Awal mulanya dia penasaran, mengapa seorang atlit pro bisa bermain baik di lapangan di satu waktu, namun bermain sangat buruk di waktu lainnya.

Sampai akhirnya dia menemukan, permainan di lapangan (baca: perilaku dan performance atlit) adalah cerminan dari permainan di dalam diri mereka (inner game: pikiran, perasaan, dan mood-nya). Bila seorang atlit mampu mengelola inner game-nya maka ia akan bermain dengan performa puncak.

Tim-gallwey
Sebaliknya, bila ia gagal mengelola inner game-nya maka performanya akan jauh dari potensi sebenarnya. Artinya apa? Di pertandingan level dunia, keahlian permainan luar (skill tennis) hanyalah pintu masuk. Penentu kemenangan adalah permainan dalam, inner game-nya. Hambatan terbesar ada di dalam diri mereka, bukan di luar diri mereka.. Tetapi terminologi sport coach itu cukup populer di tahun 1970’an, tetapi ternyata di tahun 1972 – 1975 ada pelatih-pelatih olahraga yang melatih salesmanartinya mereka mengunakan metode olahragauntuk mengcoach para salesman dan hasilnya luar biasa.

Tak heran bila Gallwey kemudian menjelaskan: “Coaching is unlocking a person’s potential to maximize their own performance, it is helping them to learn rather than teaching them” Terjemahan bebasnya kurang lebih: “Coaching adalah membebaskan potensi seseorang untuk memaksimalkan performanya, membantu mereka untuk belajar alih-alih mengajari mereka.”

Apa  yang membedakan orang yang hebat dengan orang yang biasa-biasa saja? Ternyata  yang membedakan bukan teknik jualannya, bukan cara jualannya, bukan pula penampilannya, atau bahkan mungkin baju yang dia pakai, ternyata yang membedakan adalah inner gamenya. inner gamenya adalah kemampuan mereka mngendalikan diri, mengendalikan emosi, mengendalikan situasi, sehingga akhirnya percakapan, yang mereka katakan pada diri sendiri itu positif.

Dalam bukunya `The Inner Game of Tennis‘ Tim Gallwey mengatakan proses coaching adalah “Overcome all habits of mind which inhibit excellence in performance”. Menangani semua habit yang menghambat keberhasilan. Banyak yang tidak menyadari atas adanya kebiasaan-kebiasaan yang menghambat coachcee. Dan bahkan bila tahu atas adanya kebiasaan inipun, belum tentu seseorang mampu menangani langsung sumber penyebabnya.

Pada saat coaching, kami mengajak coachceeuntuk menyadari secara sadar atas hal-hal yang selama ini tidak disadari, baik itu yang mendukung pencapaian tujuan maupun yang menghambat keberhasilan. Ketika seseorang di-coach dengan sadar penuh kesadaran, maka yang terjadi adalah berusaha melogikakan jawaban, berpikir atas pemikiran yang sudah biasa dilakukan sehari-hari, berpikir dalam kotak pikirannya sendiri, mengutak-ngatik persepsi, mempertahankan `ketakutan‘ untuk melihat dari sudut pandang berbeda, yang jelas sudah dilakukan berkali-kali tapi belum membuahkan hasil yang optimal.

Saya  akan membuat beberapa artikel, saya mau mengikuti cara bagaimana menjadi seorang coach, atau bagaimana saya ingin mengunakan teknik coaching ini didunia nyata atau di dunia pekerjaan atau bahkan dalam kehidupan anda sehari-hari dan saya akan berbagi ada tiga artikel ke depan yang akan membantu anda lebih efekti f dalam memimpin dalam membangun tim dalam membuat orang semakin disiplin dalam meningkatkan strategi komunikasi dalam meningkatkan strategi berpikir anda, dalam membuat orang kreatif dalam berpikir coaching akan membantu dan sangat-sangat powerful, thank you so much.

Saya Tom MC Ifle,

 

Salam Pencerahan


Artikel : Link

Image : Google