Munculnya suatu bisnis terkadang bukan berasal dari perorangan melainkan gabungan dari beberapa orang. Pembisnis biasanya mengajak temannya bergabung dan menyebutnya sebagai partner kerja. Alasan yang mereka paparkan memilih membutuhkan partner kerja terkadang dengan alasan yang kurang tepat. Kebanyakan pembisnis memilih parter kerja dikarenakan kebutuhan finansial sebagai investor, kurang memiliki skill, atau hanya karena perasaan hutang budi kepada seseorang.

Partner kerja pilihan Anda bisa saja menjadi sebuah bomerang bagi bisnis Anda. Harapan yang Anda miliki bisa saja terbunuh dengan bomerang bisnis itu sendiri. Pandailah dalam memilih partner kerja. Jangan hanya karena sebuah perasaan balas budi, Anda dengan mudah memilihnya. Terkadang perasaan hutang budi dengan mengajak sebagai partner bisnis hanya untuk membahagiakan sebelah pihak saja. Keputusan mengajak seseorang dalam berbisnis dengan mempertimbangkan hal itu merupakan sebuah kesalahan. Tidak lain keputusan itu justru akan menimbulkan masalah dalam bisnis Anda.

Beberapa masalah yang akan Anda hadapi bila hal-hal tersebut yang mendasari Anda dalam memilih partner kerja, yaitu:

# Investor bisa saja menarik sahamnya suatu waktu apabila bisnis Anda mengalami penurunan atau gulung tikar. Apa yang bisa Anda lakukan jika investor menarik secara mendadak sahamnya? Pada akhirnya Anda harus menutupi modal saham yang diberikan dengan menjual inventaris perusahaan yang telah Anda bangun.

# Seseorang yang Anda anggap memiliki kemampuan yang sesuai dengan bisnis Anda pada kenyataannya tidak sesuai harapan. Tindakan yang dilakukan partner kerja Anda justru tidak memberikan kontribusi yang signifikan. Hal itu justru akan membuat Anda menjadi sering geram.

# Perasaan hutang budi yang Anda berikan kepada partner kerja justru akan membuatnya menjadi santai dan melalaikan perkerjaan. Hasil yang akan diberikan pada perusahaan Anda justru akan membuat Anda terkesan bekerja sendiri.

Memilih partner bisnis pun bukan menjadi perkara yang mudah jika partner yang kita pilih tidak memiliki visi yang sama. Bukan tidak mungkin bisnis yang Anda harapkan akan sirna. Pilih partner kerja dengan seksama dan jangan sembarangan memberikan equity Anda.

Sebaiknya jangan memberikan saham kosong pada partner Anda dalam menjalankan bisnis bersama. Saran saya, rekrut kembali partner kerja yang baru untuk menggantikannya.

Hal itu lebih baik dilakukan daripada Anda harus memberikan saham kepada orang yang belum memberikan kontribusi dalam keberhasilan bisnis. Apalagi hasil yang diberikan belum diketahui kejelasannya.

Ketika Anda dihadapkan dengan situasi yang mengharuskan Anda memberikan profit sharing, berikanlah benihnya agar partner bisnis Anda tidak langsung menuai hasil. Ibaratkan Anda seorang petani, berikanlah sebagian padi yang telah siap panen pada partner Anda, bukan sawah yang Anda miliki.

Jika Anda ingin belajar bagaimana cara menciptakan Business System yang efektif. Untuk informasinya Anda dapat klik link ini : http://demo.topcoachindonesia.com/bisnis/

Related Articles :

– Cara Merekrut Karyawan Terbaik dalam Bisnis
 Dampak Keberadaan Blueprint dalam Berbisnis
– Budaya Bisnis Profitable
– Memulai Bisnis dari Nol Belum Tentu Baik
– Sebagai Pembisnis Hindari Fokus hanya Satu Bidang

Salam Pencerahan.
Tom Mc Ifle
Indonesia’s #1 Success Coach
Lean Six Sigma Coach
Chief Executive Officer PT. Aubade Makmur


Artikel : Link

Image : Google