Terkadang ketika kita sedang memulai bisnis, kita mencari sebanyak-banyaknya informasi dan motivasi agar semangat berbisnis kita tetap pada tempatnya. Namun sayangnya masih saja ada di antara kita yang tidak termotivasi jika tokoh yang kita baca kisahnya sudah terlanjur besar namanya atau ketahuan dari keluarga yang berada. Padahal siapapun tokohnya, kita wajib belajar untuk mengambil hikmah di setiap kisahnya.

Kali ini kami mau berbagi dua kisah sosok pengusaha yang benar-benar memulai usahanya dari nol. Mereka juga bukanlah sosok yang lahir dari keluarga berada. Mereka sosok-sosok biasa yang tangguh dalam menjalankan bisnisnya.

Related Artikel : Memulai Bisnis UKM Rumahan Dengan Mudah

Bisnis-UKM3

Eko Kusnurhadi (Berdiri paling kiri)
Sosok pertama adalah Eko Kusnurhadi. Jika mendengar namanya, mungkin kening kita akan berkerut, beda ketika mendengar nama Bob Sadino atau Sandiaga Uno diucapkan. Namun Eko telah berhasil membesarkan grosirbajuku.com dan membuka banyak lapangan kerja bagi banyak masyarakat Indonesia.

Eko memulai bisnis grosir bajunya sejak 2008, saat itu Ia masih bekerja menjadi analis di sebuah perusahaan minuman yang terkenal. Di sela-sela kesibukannya menjadi karyawan, Eko mencari supplier baju dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Untuk mendapatkan baju dengan harga murah, Eko bahkan rela naik motor melakukan perjalanan pulang – pergi Cikarang – Bandung. Modal awal pertama yang dikeluarkannya hanya delapan ratus ribu rupiah. Saat itu Ia masih membeli baju dari para pedagang di Bandung dan sekitarnya. Hingga kini Ia telah berhasil memproduksi baju-baju yang dijualnya sendiri.

Networking

Tagline yang dia usung dalam membesarkan bisnisnya yaitu jual murah, jual banyak dan jual cepat. Dia memang tidak menerima penjualan eceran, Ia hanya membuka penjualan secara grosir. Meski begitu pakaian yang dijualnya berharga sangat ramah kantong, tidak memberatkan. Bahkan tujuan dari dia mengembangkan Bisnis UKM ini yaitu agar orang lain bisa menjualnya kembali. Kita bisa mendapatkan baju mulai dari harga dua puluh lima ribu. Baju-baju yang dijual oleh Eko memang dipasarkan untuk target kelas menengah. Saat ini Ia telah memiliki beberapa kantor cabang di kota-kota besar dan memiliki agen yang tersebar di seluruh Indonesia.

Related Artikel : Menjaga Agar Bisnis UKM Kuliner Tetap Dilirik Pembeli

Sosok kedua yang juga menginspirasi adalah Siswoyono. Warga Bengkulu ini telah berhasil mengembangkan Bisnis UKM nya di bidang keripik balado pedas manis. Delapan tahun telah Ia lalui jatuh bangun berjualan keripik balado ini. Bahkan Siswoyono berujar bahwasanya dua tahun pertama Ia tidak mendapatkan keuntungan sama sekali, karena fokus dalam proses branding dan promosi.

Tahun 2008 Ia memulai bisnisnya dengan menawarkan keripiknya dari satu warung ke warung lainnya. Ada yang menerima dengan baik, ada yang menolak. Saat itu ada banyak sisa keripik yang harus dibawa pulang. Namun sekarang jangankan sisa, pelanggan justru seringkali kehabisan keripik balado pedas manis buatannya.

Setiap hari Ia membuat sekurang-kurangnya empat puluh kilo keripik. Dalam dua hari keripik yang dihasilkannya sudah bisa ludes, terutama yang dijual di warung-warung dengan harga eceran seribu rupiah. Siswoyono bercerita bahwa saat ini omsetnya bisa mencapai puluhan juta rupiah tiap bulannya.

Dari kisah Eko Kusnurhadi dan Siswoyono ini kita bisa belajar bahwa ketekunan dan keyakinan adalah kunci sukses untuk menjalani Bisnis UKM.
Networking

Salam Pencerahan!

TOM MC IFLE
* Indonesia’s #1 Business Coach
* Lean Six Sigma Coach
* Certified Matriz Level 1 Facilitator
* CEO Top Coach Indonesia


Artikel : Link

Image : Google