Pada artikel ini kita akan bahas tentang bahasa, saya jarang sekali bicara tentang bahasa, tapi bahasa ini menjadi sesuatu yang paling membuat saya terkadang  kesel, kenapa? karena  Banyak Media korporasi atau perusahaan mengunakan bahasa, untuk menyembunyikan sebuah kondisi atau keadaan.

Menyembunyikan sesuatu yang sebetulnya menurut saya menjadi Tidak jujur untuk hal-hal tertentu. Contohnya yaitu penghalusan bahasa, itu Eufemisme namanya, seperti  kalau orang cacat dibilang kekurangan atau misalnya untuk Tuli: tunarungu, buta: tuna Netra, Kalau cacat fisik tuna daksa. Ini semua boleh diterima.

euphemism
Tetapi jika kita Sudah mulai menghaluskan hal-hal yang sifatnya Kritis dalam bisnis, misalnya Profit menurun atau saya tidak pernah profit nih, Lalu anda bilangnya Tenang.. kita belum untung saja. Wah… tahun ini kita tidak tembus target, tahun ini kita Targetnya tidak tercapai lalu anda bilang: oh, bukannya kita tidak tembus target, Kita cuman belum menemukan pasar yang tepat saja.

Hati-hati ini adalah penghalusan-penghalusan yang membuat orang Fell Good Sementara saja  tapi sebetulnya tidak membuat mereka benar-benar Jujur dengan diri sendiri. Apalagi di zaman sekarang Di Era orde baru, banyak sekali penghalusan-penghalusan yang luar biasa, di zaman sekarang pun demikian, Zaman sekarang sudah tidak ada lagi orang miskin, Tidak ada orang miskin disini, yang ada Pra Sejahtera, Coba bayangkan orang Pra Sejahtera, Oke.. jadi belum sejahtera, Bukannya miskin, padahal kalau kita tahu hidupnya dari Rp10.000 satu hari, Rp10.000 satu hari satu keluarga dan Harus bisa makan, terus disebutnya apa?  jadi dia tidak miskin, cuma pra sejahtera saja. Coba bayangkan di Indonesia tidak ada WTS, bandingkan Kalau di luar negeri, ada yang namanya Pelacur, disebutnya,  kalau pelacur di Indonesia? tidak ada pelacur, Bahkan WTS pun sudah tidak, yang ada adalah Pekerjaan Seks Komersial (PSK).

Wow namanya itu sudah Keren banget, kayak profesional sekali, seolah-olah sebuah pekerjaan yang profesional, yang layak dan sangat-sangat bisa di Kejar karirnya! Siapa yang ingin berkarir sebagai pekerja seks komersial?

euphemism2

Nah, ada lagi yang menarik Yang mengatakan bahwa di Indonesia udah tidak adalagi orang yang meninggal dunia, Yang ada hanya berpulang, Memang itu penghalusan, Kalau zaman pilkada sekarang enak: Tidak akan lagi  ada yang di Gusur, Tidak ada lagi orang-orang yang digusur, sudah tidak ada lagi tapi yang ada cuma digeser.

Tidak ada yang digusur hanya di relokasi Jadi.. Gusur tidak,  boleh Relokasi? boleh Geser, Boleh ya. Lalu ada lagi yang mengatakan bahwa Kalau Nanti pemilihan gubernur tertentu menang, tidak akan ada yang namanya DP Rumah, Ya.. tidak ada, itu 0% Cuma 0 Rupiah, nggak ada 0% cuma 0 rupiah.

Ada lagi yang mengatakan wah nanti, Kita jadi gubernur tidak adalagi rumah susun, nanti hanya ada  Vertical Housing. Housing (rumahnya) tersusun secara Vertical.

build

So…Pesan saya hari ini adalah meskipun Eufemisme-Eufemisme ini cukup Membuat kita feel good, sementara sewaktu Ada karyawan yang tidak produktif, anda mengatakan Dia bukannya tidak produktif hanya kurang dilatih saja. Menurut saya kalau tidak produktif ya tidak produktif, Kurang dilatih ya kurang dilatih.

Sebetulnya dia itu tidak produktif atau kurang dilatih? karena dua hal yang berbeda. Ya kurang produktif itu kurang produktif, Yang belum dilatih karena dia belum dilatih. Bisa jadi orang itu tidak memiliki pengetahuan atau memang orang malas, o.. dia bukannya malas cuman impiannya kurang besar.

Mana ada orang yang malas tapi impiannya kurang besar Bukan seperti itu, malas, ya malas, Impian kurang besar dia semangat, ngejar Tapi Tidak malas. Lebih tepat kata-kata Tony Robbins: Orang yang malas adalah Punya goalnya impoten, goalnya itu tidak ada Gregetnya. Itu terdengar lebih Fair. Bukan yang: O.. impiannya kurang besar.

Bagaimana kredit macet kamu  bermasalah tidak? kredit macet  Ya  kita sekitar 25% lah kredit macet kita, Tapi itu tidak ada masalah, lihat Kompetitor kita, lebih banyak Omset kita, Omset kita turun 5% Kompetitor kita turun 30%. Nah.. omset turun itu saja  tidak bagus. baik 5% mau 30% Membandingkan yang jelek dengan yang lebih jelek lagi, itu tidak Fair, Kenapa? Karena pada dasarnya Judulnya Jelek, bukan berarti oh, dia lebih jelek dari saya, jadi saya baik-baik saja. tidak boleh begitu,

Kenapa? karena pada akhirnya Kita menerima untuk menjadi orang yang biasa-biasa saja.

euphemism3

Nah, pembaca  Meskipun yang namanya Penghalusan bahasa ini bisa membuat anda feel good. Meskipun ketika anda mengunakan penghalusan bahasa ini, bisa membuat anda merasa jauh lebih lebih sopan. Tetapi ingat untuk hal-hal tertentu anda harus jujur dan harus sesuai fakta. Kalau memang orang itu tidak di training, harus di training. Kalau orang itu malas, ya memang malas.

Kalau  omset turun Karena kurang Strategi, maka sebut Kita kurang strategi. Kita kurang Mengunakan Sumber daya kita untuk mengejar target-target kita. Jangan bilang oh omset kita turun, oh tidak apa-apa orang lain lebih turun lagi. Ayolah  jangan seperti itu, Please Jujur dengan diri sendiri, Kejar target, Tahun ini sudah 3 bulan berjalan, Ini sudah bulan keempat, Bulan keempat pun sudah setengah jalan ayo sebentar lagi sudah berakhir! Please Fight! Supaya bisnis anda tambah maju, tambah makmur, Tambah sukses, tambah luar biasa

 

Saya Tom MC Ifle,

 

Salam Pencerahan, 





Artikel : Link

Image : Google