Kita akan membahas 5 mental keuangan penting yang bisa membuat Bisnis Sukses. Khususnya dimasa-masa akhir tahun 2018 ini. Dalam membangun sebuah Bisnis Sukses seperti apapun, mental lebih besar pengaruhnya daripada teknis. Boleh jadi Anda berpendidikan tinggi tapi ketika mental mudah gentar, maka bisnis pun pasti terancam.

Nah, ada beberapa indikator kondisi mental uang Anda bermasalah. Misalnya:

1.Uang masuk berlimpah, yang tersisa selalu sedikit.
2.Semakin besar penghasilan semakin besar hutang-hutang.
3.Semakin besar uang masuk, selalu ada insiden yang mengharuskan Anda menggunakan uang yang ada.
4.Tidak bisa menabung.
5.Tabungan tidak bertambah.
6.Bisnis berkembang, tetapi piutang tidak terkendali.

Jika hal-hal ini terjadi, maka yang diatasi bukan strategi keuangannya tapi mindsetnya. Jadi, apa artinya untuk Bisnis Anda di tahun ini jika Bisnis Sukses, hutangnya pun membengkak? Omset bertambah, piutang yang tidak tertagih semakin menggunung?

Tapi hari ini saya akan kàaupas 5 mental yang harus Anda bangun. Anda boleh pilih salah satu, Saya selalu ingat kata-kata Warren Buffet, orang terkaya di dunia, pemilik Berkshire Hathaway yang juga memiliki berbagai macam perusahaan di dunia.

“Be fearful when others are greedy and be greedy only when others are fearful.”

Mengapa demikian? Warren Buffet sangat yakin dengan kata krisis dalam karakter Cina terdiri atas Danger and Opportunity. Setiap ada opportunity selalu ada kekacauan. Di balik setiap kekacauan, tekanan, dan resesi selalu ada opportunity yang sangat besar.

Tahukah Anda 99% kegagalan mencetak profit datang dari mindset seseorang? Bukan karena ekonomi atau faktor eksternal. Faktor internal ini terdiri atas dua hal : Pikiran sadar dan bawah sadar yang saya sebut sebagai Mindset Management Decisions – keputusan managemen  yang terburu-buru.

Mari kita pelajari 5 mental sehat yang sukses menghadapi segala kondisi Bisnis Sukses.

1.MENTAL KOLEKTOR

Saat ekonomi baik piutang memang merupakan cara strategis untuk meningkatkan penjualan, menjaga hubungan baik, memberi fasilitas kepada customer loyal dan menjadi alat bersaing yang cukup efektif.

Kini saatnya mengetatkan accounts receivable, aging Anda. Sebelum krisis bank masih memberi toleransi dengan piutang yang terlambat, sekarang menjadi lebih ketat.

Pastikan Anda membereskan collection ini sebelum menjadi piutang tak tertagih. Bangun mental kolektor, berani menagih, berani menahan diri untuk membela cashflow

2.MENTAL PROFIT

Ini mindset yang penting. Kesempatan menanti Anda, tapi kesempatan juga menanti kesiapan Anda. Maka, Jim Rohn seorang business philosopher mengatakan “invest in your self than you do on your business”.Saatnya membuka wawasan, membuka mata, telinga, hati, dan pikiran untuk setiap kilatan kesempatan. Pengusaha kelas dunia seperti Anita Roddick, JimRohn, Bill Gates, Michael Dell, Brian Tracy, Stephen R.Covey terkenal dengan semangat belajar mereka meskipun umur tidak muda, meskipun harta kekayaan mereka sangat menakjubkan.

Mereka sangat menghargai orang yang berpikiran terbuka, mau membuka kesempatan untuk belajar dari yang terbaik atau yang terburuk, mau mengisi pikiran dengan ilmu bisnis. Mereka mengatakan “guru muncul saat murid siap. Bisnis dan kesempatan muncul di saat mental pengusaha sudah siap.”

Karena investasi terbesar yang memberikan return yang berlipat bukan investasi di bisnis tapi di diri sendiri.

Profit terbesar bukan datang dari omset, tapi dari ilmu yang Anda aplikasikan. Semakin banyak ilmu yang dipraktekkan, semakin besar potensi profit yang bisa diraih.

3. MENTAL TIKUS

“Who moved my cheese?”  Buku best seller karangan Spencer Johnson tentang kualitas manusia yang terlalu nyaman dan tidak fleksibel saat terjadi krisis. Sebaliknya ada tikus-tikus yang terus menerus mencari peluang baru dengan begitu rajin sehingga di saat krisis mereka sudah menemukan cheese yang baru, fresh, dan berlimpah ruah.

Tikus tidak berhenti mencari peluang baru, pelanggan baru, potensi baru. Mulailah mencari pasar baru, produk baru, modifikasi produk secara fleksibel mengikuti apa yang dibutuhkan pasar.

Di buku best seller “Profit is King, Rahasia Meledakkan Profit Tanpa Iklan” dijelaskan bagaimana sebuah inovasi terbentuk, dan bagaimana Anda tidak terpaku dengan standard. Terus berkreasi agar tetap siap dengan perubahan.

Itu dia buku best seller dari orang yang luar biasa.

4.MENTAL MARKETING

Masih ingat ketika saya mengatakan Anda harus meningkatkan working capital atau financial buffer?

Financial buffer adalah perlindungan keuangan yang didapat dari penjualan. Semakin besar uang yang berputar akan semakin baik untuk bisnis.

Nah…. Salah satu alokasi biaya yang harus ditingkatkan saat resesi muncul. Mulailah agresif dengan sales and marketing.

Gunakan strategi jitu yang bisa digunakan tanpa investasi terlalu mahal. Aktifasi kembali roda-roda pemasaran yang sebelumya sempat terhenti. Jangan harap pesaing Anda akan membiarkan marketnya di ambil oleh Anda, mereka pun akan fight back.

Beli buku-buku yang berisi strategi, bukan sekadar teori. Saya rekomendasi buku “Instant Cashflow” ada 282 strategi pemasaran mulai dari tanpa modal sampai iklan TV

Ini sangat efektif karena di saat ini Anda harus memiliki lebih dari 10 pilar marketing. Dan untuk menemukan strategi yang pas, Anda harus mencoba satu per satu.

5. MENTAL LEADER

Pengurangan pegawai terjadi di mana-mana. Banyak karyawan yang bagus terkena PHK.

Ini saatnya shopping karyawan yang handal. Sekaligus saatnya menggalang team Anda untuk meningkatkan standar, jika tidak karyawan baru akan take over pekerjaan mereka.

Prinsip Richard Branson, lebih mudah membangun bisnis yang berisi orang yang semangat tapi kurang ilmu, daripada berisi orang yang penuh ilmu tapi loyo.

Sentimen negatif tidak akan pernah berhenti. Sebagai seorang pengusaha Anda wajib berpikir dan berjiwa besar. Memilih untuk tetap positif memberi dampak yang luar biasa bagi diri sendiri, lingkungan, dan semangat. Semakin positif, semakin baik proses pengambilan keputusannya.

 

Salam pencerahan,
Tom MC Ifle
Master Business Coaching
Practical Business Coaching
Founder & CEO Top Coach Indonesia
Real Coach


Article : Link

Image : Google