Sebelum booming internet, sekitar awal tahun 2000-an dan sebelumnya, iklan lowongan pekerjaan marketing banyak memenuhi surat kabar. Iklan yang sama pada surat kabar yang sama, bisa tampil setiap hari selama berbulan-bulan. Tenaga marketing begitu banyak dicari perusahaan. Hampir setiap perusahaan membutuhkan tim marketing. Sayangnya, posisi ini bisa dikatakan sepi peminat serius kala itu.

Marketing termasuk pekerjaan yang paling dihindari, terutama di kalangan lulusan baru. Pekerjaan marketing dianggap kurang bergengsi. Pekerjaannya melelahkan tapi gaji tidak sepadan. Kalaupun ada kelebihan dari gaji, semacam bonus atau tunjangan, baru bisa diperoleh jika berhasil mencapai target tertentu. Ada juga perusahaan yang menerapkan ketentuan gaji bisa cair jika berhasil mencapai target penjualan. Yang lainnya bahkan menerapkan sistem komisi, karyawan bisa mendapatkan uang jika berhasil menjual. Jika tidak ada penjualan maka tidak mendapatkan uang.

Sistem seperti inilah yang banyak diterapkan, terutama oleh perusahaan-perusahaan kecil dengan sumber daya terbatas. Mereka memerlukan tenaga pemasaran dan penjualan tapi tidak sanggup menggaji, tidak mau rugi menggaji orang jika tidak ada jaminan orang tersebut bisa mendatangkan untung bagi perusahaan. Mereka baru bisa menggaji jika mendapat penghasilan dari penjualan. Bekerja sebagai marketing tidak membuat tenang karena ketidakpastian penghasilan. Sedangkan memasarkan produk atau jasa saat itu bukanlah hal yang mudah.

Melamar menjadi marketing seperti yang banyak tercantum dalam iklan, tidak mensyaratkan pelamar harus berpendidikan ekonomi, memahami marketing, dan sebagainya. Semua jurusan pendidikan bisa masuk, bahkan yang baru lulus SMA. Anak-anak muda pencari kerja, akan mengerutkan keningnya atau tersenyum lirih saat ditawari bekerja sebagai marketing. Karena yang langsung terbayang adalah menjajakan produk. Kalau ada orang yang serius melamar sebagai marketing, bisa jadi terpaksa karena sulit mendapatkan pekerjaan yang lain. Itulah yang pernah terjadi.

SALAH PAHAM

Rasa enggan bekerja sebagai merketing dipicu oleh banyak hal yang saling berkaitan. Salah satunya adalah salah paham mengenai pengertian marketing itu sendiri. Kesalahan ini muncul di kalangan masyarakat terutama yang tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi.

Perusahaan pun banyak yang melakukan kesalahan ini. Tim marketing sebagai petugas pemasaran, seringkali diposisikan sebagai tim penjualan di lapangan. Saat perusahaan membuka lowongan untuk marketing, tugas yang dibebankan untuk para pelamar adalah menjual. Saat perusahaan membutuhkan tim penjualan, maka yang ditulis adalah tim marketing.

Maka berkembanglah pemahaman masyarakat yang mengindentikan marketing dengan jualan. Marketing adalah orang-orang yang menemui konsumen di mana saja, menawarkan produk atau jasa. Seringkali mereka harus berjalan jauh, atau berdiri lama di suatu tempat, menanti calon pembeli. Padahal, marketing tidak sebatas pada menjual. Menjual adalah tugas sales. Tugas marketing jauh lebih luas dari sekedar berjualan. Sales hanyalah sebagian dari kegiatan marketing. Jika Anda sales, maka Anda adalah bagian dari tim marketing. Tapi jika Anda tim marketing, belum tentu Anda adalah sales.

Kesalahan memahami pengertian marketing dan sales ini tentunya membawa dampak negatif, baik bagi karyawan maupun perusahaan. Kesalahan ini berdampak pada tidak optimalnya fungsi marketing dan sales itu sendiri. Padahal, kedua pilar penting ini merupakan bagian dari ujung tombak profit tidaknya, atau sukses tidaknya sebuah perusahaan.

PENGERTIAN MARKETING SEBENARNYA

Marketing diartikan sebagai pemasaran, yaitu rangkaian proses mengenalkan dan memasarkan produk kepada masyarakat luas. Rangkaian proses ini meliputi perencanaan produk, penetapan harga, targeting pasar, promosi, distribusi, serta kepuasan konsumen. Tim marketing memegang tanggung jawab mulai dari proses produksi, hingga tingkat kepuasan konsumen akan produk tersebut. Bahkan, marketing berperan dalam pengembangan produk dalam jangka panjang.

Marketing termasuk bagian penting perusahaan yang menentukan keberhasilan maupun kegagalan perusahaan. Marketinglah yang menentukan harga jual, menetapkan margin profit, menciptakan image produk, menentukan segmentasi pasar, menyusun strategi promosi dan penjualan, memahami kebutuhan pasar, mengikuti perkembangan tren ekonomi yang sedang dan akan terjadi. Ini merupakan kemampuan penting yang wajib dimiliki marketing

Tim marketing harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mejalankan tugasnya. Tentu saja, bagaimana ia bisa bekerja sebagai tim marketing jika pengertian marketing pun tidak paham. Sedangkan keterampilan, diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaannya.

PENGERTIAN SALES SEBENARNYA

Sales adalah penjualan. Dari katanya saja kita sudah paham, tugas sales adalah menjual. Itu saja. Sales bertugas pada penjualan produk. Fokusnya adalah menjual produk sebanyak-banyaknya dalam waktu sesingkat-singkatnya. Sales menjual produk dengan harga yang sudah ditetapkan, tidak ikut serta menentukan ataupun mengubah harga. Sales tidak ikut memikirkan margin keuntungan dari produk yang dijualnya.

Sales bertugas mendatangi konsumen di lapangan. Berhubungan langsung dengan konsumen, baik perorangan, toko, gerai, atau semacamnya. Sales tidak turut serta dalam merencanakan positioning, targeting, maupun segmentasi. Sales tidak perlu memikirkan pengembangan produk untuk jangka panjang. Itu tugasnya marketing. Batas tugas sales adalah distribusi penjualan.

Tim sales bertugas menjalankan strategi penjualan yang sudah direncanakan tim marketing. Sales berhubungan dengan konsumen untuk kegiatan jual – beli. Sales tidak perlu berurusan lagi dengan konsumen selepas transaksi. Segala yang terjadi selepas itu, menjadi tanggung jawab tim marketing.

MARKETING KEKINIAN

Dunia marketing sudah jauh lebih berkembang saat ini. Didukung dengan boomingnya teknologi internet, berimbas pada banyaknya perubahan yang terjadi dalam proses marketing. Sepuluh tahun belakangan ini, terjadi tren perpindahan orientasi bisnis. Banyak karyawan muda  yang berhenti dari pekerjaannya dan menjadi wirausahawan. Tren ini membuat ilmu marketing terdongkrak popularitasnya.

Ilmu marketing dipelajari, dijalankan, dan dikembangkan sesuai kondisi zaman. Bahkan ilmu marketing itu sendiri menjadi produk yang diperjualbelikan. Marketing yang berhasil menjadi pemimpin pasar saat ini adalah marketing yang menggunakan teknologi internet atau marketing online.

Tanpa terasa sesungguhnya orang-orang yang dulunya merasa bukan orang marketing seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, guru sekolah dasar, pembimbing les belajar, bisa menjadi marketing hebat dengan adanya teknologi.

Baca Juga Strategi Jitu Menerapkan Viral Marketing Dalam Bisnis Anda

5 MARKETING KEKINIAN YANG WAJIB ANDA IKUTI

FREE

Segala bentuk FREE, mulai dari free e-book, free download, free tips, free video sampai free seminar dan konsultasi sangat efektif meningkatkan awareness market. Lakukan ini untuk membangun hubungan kepada prospek yang belum mengenal Anda.

SOCIAL NETWORK

Social Network atau jejaring sosial mengalami perkembangan pesat saat ini. Social network adalah sebuah situs yang memungkinkan kita untuk berhubungan teman atau saudara untuk berbagi foto, video, atau tulisan Anda. Manfaatkan untuk memperkenalkan diri anda dan produk Anda.

VIDEO MARKETING

Video Marketing adalah sebuah metode baru dalam Online Marketing dengan memanfaatkan media Video. Video Marketing adalah opsi terbaik untuk online marketing. Karena dengan Video Marketing selain terkonsep dan menarik, Video Marketing dapat menampilkan gambar dan audio secara bersamaan dan memiliki dampak positif bagi yang melihat Video tersebut. Saat ini youtube masih menjadi raja dalam industri video marketing

INSTAGRAM

Menurut Statista, portal riset pasar online, grup pengguna terbesar di Instagram di A.S. pada Desember 2016 adalah anak berusia 25 sampai 34 tahun, yang menyumbang 25,2 persen pengguna Instagram A.S.. Ini diikuti oleh 18 sampai 24 tahun, yang membentuk 20,6 persen pengguna Instagram A.S.

Pew Research Center, sebuah kelompok pemikir non-partisan Amerika, juga melihat ke dalam demografi pengguna Instagram di A.S. Mereka juga menemukan bahwa “penggunaan Instagram sangat tinggi di kalangan orang dewasa muda” – sampai tingkat yang lebih tinggi daripada Facebook, Twitter, LinkedIn, dan Pinterest.

Pengguna Instagram lebih menyukai konten visual yang indah dan sering memposting konten berkualitas. Untuk membuat follower lebih interaktif, Anda harus membuat gambar dan video berkualitas tinggi yang disukai oleh mereka.

MOBILE APPS

Kalau ini termasuk baru. Aplikasi Mobile adalah aplikasi yang dibuat untuk smartphone dan dapat di instal dan dioperasikan di smartphone atau tablet diberbagai platform diantaranya adalah iOS, Android, Windows Phone dan Blackberry. Mobile Apps juga sebagai salah satu media / wahana tempat bertemunya pelanggan dengan produk/jasa, dan ruang bagi pemasar produk/jasa untuk memanjakan serta memuaskan para pelanggan

Jangan tertinggal dengan perkembangan jaman hanya karena kita tidak suka dengan ilmu tertentu. Karena Marketing kekinian ternyata telah memudahkan kita untuk melakukan pemasaran dengan model dan gaya baru.

Salam pencerahan


ABOUT THE AUTHOR TOM MC IFLE

Dia pernah terpilih menjadi TOP 100 COACH in the World yang terbaik dan tercepat di Platinum Mentor Coach. Pada saat yang bersamaan, penyuka hobi travelling ini mendapat penghargaan Action Man Award Asia Pacific 2007 dan menjabat sebagai Head of Coach Indonesia. Menyandang berbagai sertifikasi dan award, yaitu Exclusive Master License Money Coaching Institute, USA, Master Coach Money Coaching pertama di Indonesia, dan Man of The Year Six of The Best versi Majalah ME Asia, dll.


Artikel : Link

Image : Google