Di era milinium sekarang ini, banyak sekali pengusaha baru bermunculan. Hampir 10 juta pengusaha baru setiap tahunya. Sangat membanggakan. Namun, kabar baik tersebut, tidak benar-benar memutus masalah para pengusaha di Indonesia. Artinya, masih banyak kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh pengusaha start up.

Bayangkan. Tidak kurang dari 10 tahun, mereka menjalankan sebuah bisnis. Bahkan tak jarang pengusaha start up – gulung tikar dan memutuskan untuk pindah profesi di umur usaha 2-3 tahun saja. Anda tentu bertanya-tanya, solusi apa yang bisa anda dapatkan. Karena anda tidak ingin usaha (bisnis) anda gagal.

Pada faktanya, pengusaha start up di Indonesia masih memulai bisnisnya tanpa rencana yang matang. Tidak heran, hal ini mungkin karena mereka berangkat hanya dari hobi atau pengalaman yang mereka dapatkan sebelumnya. Walaupun pengetahuan belum cukup. Benar tidak? Namun, Anda juga harus tahu. Akibatnya ada hampir 90 persen pengusaha start up “gulung tikar” karena melakukan kesalahan-kesalahan fatal berikut ini:

1# Salah Pilih Nama


Pengusaha Start Up harus memilih nama yang cocok. Ketika anda ingin membangun sebuah usaha (bisnis). Ingat, pengusaha Start Up “gagal” diakibatkan oleh nama perusahaan yang mereka gunakan kurang tepat.

Memilih nama perusahaan tidak boleh membuat MARKET anda bingung. Percuma nama yang anda gunakan bagus, tapi konsumen anda tidak paham dan aneh ketika memikirkanya.

Misalnya ada satu perusahaan yang namanya DOLPHIN. Tentu anda akan membayangkan dolphin itu identik dengan air, laut atau alat renang. Tetapi ternyata produk yang ditawarkan jauh sekali dengan namanya bahkan tidak ada kaitanya.

Sehingga pada saat produk tersebut dipromosikan lalu di-branding. Orang tidak bisa memikirkan antara dolphin dengan produknya sendiri yang berhubungan dengan teknologi.  Padahal jika 50% saja Pengusaha start up menggunakan nama yang tepat dan familiar untuk usahanya, Kegagalan Bisnis pemula bisa dihindari.

2# Hanya Fokus pada Produk


kesalahan kedua yang dilakukan seorang pengusaha start up adalah hanya mengandalkan produk tanpa mengandalkan marketing. Mungkin anda mempunyai produk yang bernilai tinggi tapi apabila anda hanya mengandalkan produk, maka jangkauan anda untuk mencari customer-customer baru, akan sangat susah.

Tidak bisa dipungkiri kalau produk adalah kunci pertama bisnis anda. kalau bisnis anda adalah bisnis kuliner, maka kuncinya harus enak, kalau bisnisnya adalah fashion tentunya harus trendi dan berkualitas.

Tetapi apa cukup? Tentu tidak. Seni marketing merupakan bagian dari produk anda. Jangan sampai anda tinggalkan. Anda mungkin bisa menggunakan branding yang cocok, warna yang pas dengan produk anda, kemudia website, sosial media, aktifitas anda di sosial media itu juga sangat-sangat membantu.

Saat anda memulai bisnis. Lalu kemudia anda hanya mengandalkan produk dan berharap orang akan berbondong-bondong mengambil produk anda, itu  adalah suatu kesalahan yang sangat-sangat fatal yang dilakukan oleh para pengusaha pemula.

3# Tidak Menguasai Keinginan Customer


Pada saat anda memulai bisnis mungkin anda hanya fokus pada produksi. Tetapi tidak fokus pada customer. Sehingga kemudian apa yang terjadi? Yang terjadi adalah orang-orang yang menguasai market, mereka menguasai Bisnis.

Ada cerita menarik, seorang pengusaha yang jago sekali memasak dan dia fokus di dapur. Pengusaha ini, bisa membuat makanan yang enak, bisa buat produk yang berkualitas.

Lalu kemudian, pengusaha ini menyerahkan tugas marketing ke orang lain. Si marketing ini kebetulan adalah keluarganya sendiri dan dia bisa memasarkan produknya secara luar biasa. Sehingga permintaan customer menjadi berlipat-lipat.

Padahal, awalnya mereka hanya menunggu orang datang. Kemudian lambat lain mereka bisa menggunakan sistem delivery, bahkan ada catering untuk pesta kawinan, orang-orang kantoran. Begitu banyak sekali keuntungan yang didapat dan pengusaha ini sangat senang.

Nah, kemudian yang saya tanyakan adalah apa yang terjadi ketika si orang marketing ini berkonflik dengan si tukang masak. Karena yang punya bisnis adalah yang tukang masak.

Ternyata, si marketing ini keluar. Kemudia ia membuat brand baru. Sama-sama kuliner juga. Tetapi seluruh customernya di bawa pergi. pada akhirnya pengusaha kuliner ini harus mengulang dari awal lagi, belajar marketing lagi, dan dia tidak tahu bagaimana mendapatkan customer. Akibatnya, omsetnya hilang 90 persen yang 10 persen hanyalah walk-in semata.

Sehingga dari hal ini, yang harus anda lakukan adalah 50 persen anda menguasai produk dan 50 persen anda menguasai marketing.

4# Harga Terlalu Murah


Anda mungkin memiliki produk baru, pesaingnya sedikit dan termasuk produk yang inofatif. Maka jangan jual produk anda dengan harga terlalu murah. Kenapa bisa seperti itu?

Hal ini dilakukan karena untuk menjual produk Anda, anda butuh customer yang banyak. Dan yang minat masih sedikit. Bayangkan modal saya satu juta, lalu kemudian yang beli hanya sepuluh. Birarti biaya customer 1 juta dibagu 10 customer adalah 100 ribu. Sedangkan seandainya saya jual produk saya hanya dengan harga 50 ribu maka tentu saya akan rugi.

Supaya tidak merugi, maka anda harus menggunakan harga mahal supaya nantinya anda bisa menutupi atau melakukan break event secepat mungkin.

5# Kehilangan Fokus


Kesalahan terakhir adalah kehilangan fokus. Ini adalah kesalahan yang sering sekali terjadi bagi para pengusaha Start Up. Pengusaha baru yang merasa bisnisnya sudah bagus. Biasanya mereka mulai tergiur untuk mencari bisnis-bisnis baru dan merasa bisnis yang lama itu sudah sangat-sangat stabil untuk ditinggalkan. Padahal masih sangat-sangat labil.

Inilah lima kesalahan fatal pengusaha Start Up yang harus anda hindari. Karena ketika anda bisa melakukan kelima tips ini maka anda sudah berhasil menjaga bisnis anda untuk tetap bertahan sampai waktu 10 tahun.


Article source  : http://topcoachindonesia.com/5-kesalahan-fatal-pengusaha-start-up/

Picture source : by google