By : Tom MC Ifle | Master Business Coaching | Practical Business Coaching | Real Coach | Founder & CEO Top Coach Indonesia | Master Coach #1 Indonesia

Dalam hal apapun tentunya kita pernah melakukan sebuah kesalahan. Walaupun, melakukan kesalahan merupakan bagian penting dalam sebuah proses, namun tidak semua kesalahan bagus untuk proses Anda, termasuk dalam bisnis. Seperti yang dikutip dari Inc. Magazine, bahwa Ilya Pozin, seorang pendiri Ciplex (sekarang Coplex) saat berusia 17 tahun mengatakan, “tak semua kesalahan bisa membuat Anda lebih produktif.”

Nah, ini artinya selama ini banyak kesalahan dalam bisnis yang dilakukan terus-menerus, dan sangat berbahaya bagi kelanjutan bisnis. Hal tersebut bisa diakibatkan karena ketidaktahuan kita tentang bagaimana cara yang tepat menjalankan sebuah bisnis. Dan beberapa-nya lagi karena sitemasi bisnis tidak berjalan (tidak sehat). Serta segelintirnya, datang dari rutinitas atau kebiasaan yang menjadi budaya perusahaan.

Kali ini saya akan memberikan beberapa tips terkait 3 kesalahan fatal yang dilakukan pengusaha startup. Menurut survey yang dilakukan oleh Michael E. Gerber *dalam bukunya The E-Myth, dikatakan bahwa ada hampir 80 persen business owner mengalami kebangkrutan dan gulung tikar di tahun pertama.

Sedangkan, sisanya 20 persen yang masih bertahan, ada 80 persen bisnis tutup diumur empat tahun pertama. Sederhananya, hanya ada 4 persen saja business owner mampu bertahan hingga tahun ke lima. So, jika ada 100 business owner tahun ini maka pada tahun ke lima, hanya akan ada 4 pengusaha yang bisa bertahan.

Apa penyebabnya?

Penyebabnya bukan hanya dari kompetitor, tetapi dari diri Anda Sendiri. Kesalahan yang Anda perbuat karena diakibatkan oleh beberapa faktor. Nah, saat anda membaca daftar berikut, pertimbangkan juga apakah Anda atau tim juga pernah terperangkap melakukan kesalahan-kesalahan tersebut. Inilah 3 kesalahan yang sering dilakukan oleh pengusaha startup:

# Menunda

Seringkali dalam menjalankan sebuah bisnis, seorang pengusaha menunda ide kreatif yang dimiliki. Alasanya mungkin, menunda karena ingin sempurna, “kalau sudah sempurna, baru saya memulai bisnis.” Tetapi, asal Anda tahu bahwa dengan menunda ide, maka akan ada orang lain yang siap mendahului Anda. “Dulu saya punya ide itu-tuh, wah jangan-jangan orang lain telah mencuri ide saya.”

Nah, sering sekali kita juga berbicara atau ngobrol-ngobrol dengan teman-teman, “wah saya mau buat minuman isi ulang, coba ya kita bisa buat air isi ulang.” Namun, lagi-lagi ada orang lain yang memulai duluan.

So, saran saya jangan tunda ide bisnis Anda, karena banyak sekali orang yang menginginkan sempurna akhirnya ketinggalan.

2# Jangan Menurunkan kualitas

Yang kedua adalah jangan sampai sebagai bisnis owner, Anda menurunkan kualitas. Nah ada yang menarik, ada dua bisnis yang sama, satu berusaha untuk dapat untung yang lebih besar, satunya fokus dengan dengan produk, “oh saya pengen cepet-cepet kaya nih, saya pokoknya harus dapat untung yang lebih besar” Lalu kemudian, kualitasnya dikurangi.

Ini paling fatal dalam berbisnis. Jadi, walaupun bisnis Anda baru mulai, fatal bagi Anda ketika ingin hemat dengan menurunkan kualitas. Kualitas di sini ada banyak, misal: bisa kualitas produk atau bisa juga kwalitas karyawan. “Saya mau hemat, saya mau merekrut karyawan yang murah meriah.“ kalau sudah begitu, maka yang Anda dapatkan adalah hasilnya nanti yang murah meriah juga.

Pelayananya juga begitu-begitu saja, dan akhirnya korbanya adalah bisnis Anda sendiri. Padahal, Anda sudah investasi uang, investasi waktu, tetapi banyak customer yang kecewa. Hasilnya, bisnis jadi korban.

3# Jalan Pintas

Faktor ini biasanya disebabkan oleh orang yang terlalu terburu-buru ingin mendapatkan kesuksesan atau kekayaan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, misalnya, “saya mau investasi marketing” buang uang segede-gedenya, tetapi ternyata Anda tidak bisa menghitung atau men-justify returnnya.

Bisa jadi Anda melakukan jalan pintas seperti ini, “saya baru dalam bisnis, supaya saya tidak repot. Sudahlah, saya akan cari orang yang hebat sekali, beli manusianya, lalu kemudian diterapkan dan dimasukkan ke dalam bisnis saya”, Anda berharap bahwa orang itu bisa mentrasformasi bisnis Anda dengan luar biasa, padahal belum tentu bisa. Nah, itulah jalan pintas.

Sedangkan jalan pintas lain adalah bisa jadi kita meniru atau mencontek produk orang lain tetapi tidak memodivikasi.

Mencontek boleh-boleh saja dalam bisnis, tetapi harus diberi nilai produk yang lebih, supaya nilai produk Anda lebih unggul. Kalau Anda meniru lalu kualitasnya lebih rendah daripada kompetitor, maka sama saja bohong. Harus Anda lebih bagus, berkualitas dan lebih murah.

Salam pencerahan,

Tom MC Ifle

Master Business Coaching

Practical Business Coaching

Founder & CEO Top Coach Indonesia

Real Coach



Article source  : http://topcoachindonesia.com/3-kebiasaan-mematikan-bagi-start-up/

Picture source : by google