Grand Strategy adalah intisari dari Strategy business. Untuk memudahkan pemahaman mengenai  grand strategy, maka ada satu perusahaan international yang bisa Anda amati. yaitu perusahaan Apple dia mau kualitas produknya excellenct (superior).

1. PRODUCT EXCELLENCE STRATEGY

Grand strategy yang pertama adalah Product Excellence. Contoh  Perusahaan yang fokus kepada product excellence adalah  Apple. Mereka membuat produknya rata-rata yang tidak akan mau berkompromi standard kualitas, mereka ingin desainnya bagus dan ingin kualitasnya bagus juga. Apple menginginkan penerimaan Pasarnya benar-benar membuat banyak orang menjadi Fanatik terhadap brand Apple.

Ketika Anda memang sudah berkomitmen untuk memiliki produk yang superior. Jangan pernah berganti-ganti strategi, hari ini Anda mau fokus dengan produk lalu besok Anda fokus pada customer. Dan lusa Anda fokus pada karyawan, besoknya lagi fokus pada cost.

Anda harus memutuskan  fokus kepada apa? Jika memutuskan fokus kepada kualitas produk superior maka anda harus fokus seterusnya dan putuskan untuk selamanya. Karena apa? Dengan fokus dengan satu strategy  Anda akan sangat fokus dan membuat Ide produk Anda atau ide bisnis Anda tertancap di pikiran customer.

product-exellence

2. CUSTOMER INTIMACY STRATEGY

Grand strategy yang kedua perusahaan yang fokusnya pada customer intimacy. Anda bisa membangun Customer Intimacy dengan cara memberikan pelayanan yang selalu lebih baik. Ciptakan standard pelayanan yang lebih tinggi dari waktu ke waktu sehingga customer tidak merasa monoton. Gunakan ide-ide kreatif yang bisa membuat pelayanan Anda lebih hidup dan penuh warna. Dengan demikian customer tidak pernah bosan ketika berkunjung dan akan menceritakan pengalamannya kepada orang lain.

Customer Intimacy bisa dibangun dengan Service Oriented. Ini berarti semua komponen di perusahaan Anda harus menujukkan keramahan, memiliki product knowledge yang sangat baik, mempunyai pemahaman yang luas terhadap industrinya, mengerti business process, serta punya kemampuan untuk menggali kebutuhan setiap customer.

Salah satu contohnya seperti Singapore Airlinesitu fokus kepada Service (kepuasaan customer) benar-benar maka orang bilang pelayanan Singapore Airlines luar biasa. Kalau ada masalah mereka benar-benar menanggapi dengan sangat-sangat serius.

Ada banyak sekali kasus ketika ada customer yang mengalami problem dengan pesawat, dengan makanan, dengan flight delay. Singapore Airlines bisa begitu cepat dan juga menciptakan recovery yang luar biasa.

Customer-Intimacy

3. LOW COST STRATEGY

Grand strategy yang ketiga Anda fokus pada Cost Rendah bukan fokus pada harga murah. Kalau Anda fokus pada harga Murah Anda bisa kehilangan margin tapi kalau Anda fokus pada biaya yang rendah Anda akan memiliki profit yang baik.

Dalam strategi low cost perusahaan akan memproduksi produk dengan desain maupun proses produksi yang sederhana, bahkan dalam strategi ini perusahaan lebih cenderung mengabaikan biaya riset and development yang relatif mahal.

Perusahaan akan membuat desain produk serta membuat standarisasi untuk produk yang dihasilkan agar kebutuhan biaya produksi dapat diminimalisasi. Selain itu perusahaan juga akan berusaha untuk mendapatkan bahan baku berkualitas namun dengan harga yang lebih murah.

low-cost

Contohnya dengan grand strategi ini adalah  Airasia. Mungkin harganya murah tetapi bukan tidak menguntungkan, South Wales Airlines bisa jadi harganya murah tetapi bukan berarti tidak menguntungkan. Yang menarik adalah keuntungan South Wales Airlines dibandingkan dengan keuntungan Singapore Airlines. South Wales Airlines jauh lebih menguntungkan karena fokus dia ada pada low cost. Artinya dia menciptakan sebuah sistem, sebuah strategy untuk membuat semua kegiatan operasionalnya benar-benar murah meriah.

Stategi pertama dalam Low Cost mereka adalah menggunakan pesawat yang sama, misalnya Boeing 737 untuk semua penerbangan. Kenapa tidak menggunakan Boeing 737, kenapa tidak seperti Garuda Airlines yang ada Boeing 737, ada Boeing 747, ada Fokker 100, ada MD 11, kenapa kok tidak seperti itu? Karena biaya Maintenance-nya murah.

Kedua, kedua karena fuelnya murah, yang ketiga kalau rusak bisa kanibal. Misalnya saya punya Boeing 747 dan Boeing 737 lalu Boeing 747 ada sparepartnya rusak maka harus membeli sparepart 747. Berbeda jika punya Boeing 737 dan Boeing 737 kalau disini rusak kita bisa pinjam sparepart dari pesawat lain dengan tipe yang sama, kanibal seperti ini namanya low cost strategy.

Berarti yang dipikirkan adalah bagaimana caranya supaya Saya bisa low cost. Contoh, baju apa yang low cost tetapi menarik sehingga mereka tidak menggunakan batik yang mahal atau jas yang mahal, mereka pake baju yang sederhana, jeans, kaos seperti Air Asiamenggunakan baju yang cukup Sederhana tapi bukan berarti murahan.

Low Cost bukan berarti murahan, bisa jadi no frills artinya tidak dikasih makan dan minum, Anda harus bayar makan dan minum tapi konsekuensinya apa? Anda bisa terbang dengan Murah.

Beberapa perusahaan lain menggunakan grand strategy yang cukup menarik yaitu people excellence strategy ini sangat luar biasa karena mereka memfokuskan energy mereka untuk mengembangkan manusianya. Meniru budayanya untuk benar-benar susah sekali untuk menyaingi perusahaan yang karyawannya Hebat.

Nah, ini ada di jawa tengah, di Kendal dan groupnya besar sekali BPR ada beberapa perusahaan lain di luar yaitu SPBU dan seterusnya maka fokusnya ada pada coorporate culture.

excellence
Yang namanya Grand Strategy  marketingnya sama aja mau Anda pakai Product Excellence, mau Anda pakai Customer IntimeacyLow Cost StrategyService Excellence, Corporate Cultureatau People Excellence.  Marketingnya sama tapi saat pelanggan merasakan service(pelayanan) Anda baru mereka bisa merasakan perbedaan dari strategi-strategi yang di pilih oleh Anda.

Semoga  bermanfaat dan silahkan pikirkan apa grand strategy  yang cocok untuk Anda dan disiplinlah dengan Grand Strategy tersebut sampai Anda diingat bahwa bisnis Andalah yang terbaik karena 3 strategy ini. Thank you so much

 

Saya Tom MC Ifle,

 

Salam Pencerahan



Artikel : Link

Image : Google